follow


what date is today???

what time is it???

Manfaat dari turunan alkana


1.       Sifat-sifat dari senyawa-senyawa turunan alkana (alkoksi alkana s/d alkil alkanoat)
a. Sifat Aldehida/Alkanal
 1)   Senyawa-senyawa aldehide dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat mudah    larut dalam air.Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom C lebih
                        dari 5 sukar larut dalam air.
 2)   Aldehide dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
b. Sifat Alkanon/Keton
1)    Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna
2)    Pada umumnya larut dalam air
3)    Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah di bandingkan senyawa alkanal yang dapat membentuk hidrogen
4)    Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.
c. Sifat Alkil Alkanoat/Ester
1)      Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah-buahan.
2)      Senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air
3)      Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
4)   Ester merupakan senyawa karbon yang netral
 5)   Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
d. Sifat Alkoksi Alkana/Eter
1)         Titik didih relatif rendah di bandingkan dengan isomer alkohol
2)         Sulit membentuk ikatan hidrogen
3)         Kelarutan eter dalam air sangak kecil
4)         Eter pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air
5)         Eter mudah terbakar membentuk CO2  dan uap air
6)         Eter terurai oleh halida teruatam oleh HI
e. Sifat Haloalkana
1)         Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal
2)         Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap
3)         Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan (primer, sekunder, tersier)
f. Sifat Alkanol/Alkohol
1)         Mudah terbakar
2)         Mudah bercampur dengan air
3)         Bentuk fasa pada suhu ruang :
– dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
– dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
– dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
4)         Pada umumnya alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi dibandingkan alkananya. Hal ini disebabkan adanya ikatan hidrogen atas molekulnya.
1.      Manfaat / kegunaaan  dari senyawa-senyawa turunan alkana (alkoksi alkana s/d alkil  alkanoat)
       a.Manfaat Alkanol/Alkohol
1)     Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
Misal : lak dan vernis
2)     Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
3)     Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
4)     Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal
dengan nama Spirtus.
5)    Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras
  
b. Kegunaan Eter
1)     Sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
2)     Digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
3)     Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan
c. Kegunaan Aldehide
1)     Larutan formaldehide dalam air dengan kadar 40% dikenal dengan nama formalin. Zat
ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.
2)     Insektisida dan pembasmi kuman
3)     Bahan baku pembuatan damar buatan
4)     Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
5)     Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
6)     Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
7)     Bahan untuk membuat alkohol
d. Kegunaan Alkanon
1)     Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
2)     Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat
bius.
e. Kegunaan Ester
1)     Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
2)     Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester
yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
3)     Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan
f. Kegunaan Haloalkana
1)     Kloroform digunakan sebagai pelarut organik, anastesi, mengawetkan serangga sebagai insektarium
2)     Freon, cairan pendingin pada lemari es dan AC
3)     Iodoform, antiseptik pada pengobatan luka bagian luar tubuh
4)     Tetraklorometana, digunakan sebagai pelarut organik, pembuatan senyawa-senyawa flourin dan juga biasa diguanakan sebagai pencucian kering

Iterbium dan Lutesium

Iterbium

Nomer massa                           : 173,04

Nomer atom                            : 70

Jumlah proton                         : 70

Jumlah electron                       : 70

Jumlah neutron                        : 103,04

Sejarah
Pada tahun 1878, Marignac menemukan unsur baru yang disebutnya iterbia, dari tanah, yang kemudian dikenal sebagai erbia. Pada tahun 1907, Urbain memisahkan ytterbia menjadi 2 komponen, yang ia sebut sebagai neoiterbia dan luttecia. Unsur ini di tanah sekarang diketahui sebagai iterbium dan lutesium. Kedua unsur ini identik dengan aldebaranium dan cassiopeium, yang ditemukan terpisah pada waktu yang sama oleh von Welsbach.
Sumber
Iterbium terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral langka. Didapatkan secara komersial dari pasir monazit,  dengan kadar 0.03%. Perkembangan tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan unsur radioaktif antara satu dan lainnya.
Produksi
Unsur ini dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937 dengan mereduksi iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur dengan KCl. Daane, Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni pada tahun 1953, yang dengan demikian bisa menetapkan sifat fisika dan kimianya.
Sifat-sifat
Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian, unsur ini  cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk melindunginya dari udara dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam mineral encer dan pekat, dan bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki tiga bentuk allotrop dengan titik transformasi pada suhu -13oC dan 795oC. Bentuk beta terdapat pada suhu kamar, kristal berpusat muka; sedangkan bentuk gamma terbentuk pada suhu tinggi, dan merupakan kubus berpusat badan. Fase kubus berpusat badan iterbium lainnya baru -baru saja ditemukan stabil pada tekanan tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memiliki konduktivitas seperti logam, tetai sifat ini menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000 atm. Hambatan listrik naik sepuluh kali lipat ketika tekanan naik ke 39000 atm ; dan hambatan ini turun 10% dari hambatan pada tekanan dan suhu standar, ketika tekanan mencapai 40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari tujuh isotop stabil; diketahui ada tujuh isotop lainnya yang tidak stabil.
Kegunaan
Logam iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yang digunakan dalam proses penggilingan padi.
 Salah satu isotop dilaporkan telah digunakan sebagai sumberradiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke mana-mana, yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan lainnya telah ditemukan.
Penanganan
Iterbium memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah

Lutesium


Nomer massa                           : 174,97

Nomer atom                            : 71

Jumlah proton                         : 71

Jumlah electron                       : 71

Jumlah neutron                        : 103,97

Sejarah
Pada tahun 1907, Urbain menggambarkan sebuah proses di mana iterbium yang ditemukan oleh Marignac (1879) dapat dipisahkan menjadi dua unsur, yakni iterbium (neoiterbium) dan lutesium. Kedua elemen ini identik dengan aldebaranium dan cassiopeium, yang ditemukan secara terpisah pada waktu yang sama. Pengejaan unsur ini diubah dari lutecium menjadi lutesium pada tahun 1949. Meski telah dikembangkan tekhnik pertukaran ion yang memungkinkan pemisahan untuk semua unsur radioaktif, lutesium tetap meruakan unsur yang mahal didapat.
Sifat-sifat
Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada semua mineral yang mengandung yttrium dan juga pada monazit dengan kandungan 0.003% , yang merupakan sumberyang komersial. Telah diisolasi menjadi keadaan murni baru pada beberapa tahun terakhir dan merupakan unsur yang paling sulit dipisahkan. Lutesium bisa didapat dengan mereduksi LuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan unsur alkali atau alkali tanah. Unsur ini berwarnaputih keperak-perakan dan relatif stabil di udara. 176Lu terdapat di alam sebanyak 2.6% dan 175Lu (97.4%). Lutesium memiliki masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.
Kegunaan
Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan radiasi beta murni setelah aktivasi neutron termal, dapat digunakan sebagai katalis dalam proses pemecahan, hidrogenasi dan polimerisasi. Secara nyata, tidak ada kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.
Penanganan
Selama lutesium, seperti logam radioaktif lainnya yang memiliki tingkat toksisitas yang rendah, maka harus ditangani dengan hati-hati hingga didapatkan informasi terbaru

Teori Ketuhanan



 Agama-agama yang terdapat dalam masyarakat primitif adalah dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme.

1.      Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius..Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang dianggap mempunyai kekuatan gaib yang berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib yang bersifat baik, disenangi dan dipakai bahkan dimakan agar orang yang memakannya senantiasa dipelihara dan dilindungi oleh kekuatan gaib yang ada di dalamnya. Kekuatan gaib itu disebut mana yang dalam Bahasa Indonesia disebut tuah atau sakti.
                    Dalam masyarakat Indonesia ada orang yang masih menghargai barang-barang yang dianggap bertuah atau sakti, misalnya keris, batu dan cincin yang apabila dipakai akan terpelihara dari penyakit, kecelakaan, bencana dll. Semakin banyak mana yang dimiliki oleh sebuah benda maka semakin jauh orang dari bahaya dan selamatlah dia dalam hidupnya, kehilangan mana berarti maut. Sedangkan benda yang mempunyai kekuatan gaib yang bersifat jahat banyak ditakuti oleh orang, oleh karena itu dijauhi.
2.      Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Roh ada yang baik dan ada pula yang jahat.
                    Kepada roh yang baik senantiasa dijaga hubungan baiknya dan dihormati dengan cara senantiasa membuat roh-roh baik itu agar merasa senang yaitu dengan mengadakan dan memberika sesajen, sebagai makanannya dalam bentuk binatang, makanan, kembang dan lainnya agar roh-roh itu merasa senang. Roh nenek moyang juga merupakan roh yang dihormati dan ditakuti. Jika roh-roh itu merasa senang dipercayai dapat menyelamatkan hidupnya dan terhindar dari segala malapetaka.
3.      Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Politeisme adalah kepercayaan pada dewa-dewa. Bahwa hal-hal yang menyebabkan taajub dan dahsyat bukan lagi dikuasai oleh roh-roh akan tetapi oleh para dewa.
                    Dewa-dewa dalam politeisme dipercayai masing-masing memiliki tugas tertentu. Ada dewa yang bertugas menyinarkan cahaya ke permukaan bumi, yang dalam agama Mesir kuno disebut Ra, dalam agama India kuno disebut Surya, dan dalam agama Persia kuno disebut Mithra. Sedangkan dewa yang bertugas menurunkan hujan yang diberi nama Indera dalam agama India kuno dan Donnar dalam agama Jerman kuno. Ada pula dewa yang bertugas mengatur angin yang disebut Wata dalam agama India kuno dan Wotan dalam agama Jerman kuno.  Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan.
4.      Henoteisme adalah paham tuhan nasional. Paham yang serupa terdapat dalam perkembangan keagamaan masyarakat yahudi. Henoteisme adalah mempercayai satu Tuhan untuk satu bangsa dan bangsa-bangsa lain memiliki tuhannya sendiri-sendiri. Henoteisme mengandung faham tuhan nasional.
                    Faham yang serupa ini terdapat dalam perkembangan faham keagamaan masyarakat Yahudi. Yahweh pada akhirnya mengalahkan dewa-dewa yang lainnya, sehingga Yahweh menjadi tuhan nasional bangsa Yahudi.
Dalam masyarakat yang sudah maju agama yang dianut bukan lagi dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme akan tetapi Monoteisme
5.      Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu tunggal dan personal, yang sangat ketat menjaga jarak dengan ciptaanNya. Agama monoteisme, yaitu agama tauhid. Dasar ajaran agama monoteisme adalah tuhan satu, Tuhan Maha Esa, dengan demikian tuhan tidak lagi merupakan tuhan nasional akan tetapi tuhan internasional, tuhan semua bangsa di dunia ini dan bahkan Tuhan Alam Semesta.
            Disinilah Islam mengambil posisi sebagai agama tauhid yang hanya mengakui adanya satu tuhan yaitu Allah SWT. yang merupakan inti dari ajaran Agama Islam yang terumuskan dalam kalimat tauhid Laa ilaaha illallah. Dan keyakinan atau keimanan yang merupakan pengembangan dari kalimat tauhid di atas s

Diberdayakan oleh Blogger.